Happy day all, sok asik bnget ya saya, hahaha.
. .
Tak apa lah, yang
penting asik, hehe, peace. . . mmmm?????? Garing. .
Ok, tanpa panjang
lebar, langsung ke topik pembahasan aja kali ya, disini saya akan menguak
beberapa hal yang saya ketahui tentang peradaban komputer, yaaa dari zaman
dahulu kala hingga zaman modernisasi seperti sekarang, ehem, ehem, bahasanya, .
Semakin
pesatnya teknologi seperti sekarang, tak luput dari perankomputer.Pasti kalian udah pada tau,
apa fungsi dari komputer??? Malah ada orang yang sangat ketergantungan ama yang
namanya komputer. Yaaa, walaupun terkadang masih ada aja orang yang menyalahgunakan
komputer nggak sesuai dengan fungsi akan terciptanya. Tapi nggak semua pengguna
komputer tau awal mula penemuan komputer itu sendiri. Siapakah penemunya??? Dan
bagaimana perkembangan kemajuan komputer hingga saat ini???Kalau begitu, simak
penjelasannya yaa. .
Kebanyakan
orang mengenal sejarah komputer yang pertama kali dibuat adalah ENIAC. Komputer
ENIAC merupakan komputer elektronik yang mempunyai bobot seberat 30 ton,
panjang 30 m dan tinggi 2.4 m, kebayang nggak tuh beratnya? Perlu berapa banyak
orang yang bisa ngangkat tuh alat dan komputer ini membutuhkan daya listrik 174
kilowatts. Asli, bangkrut bayar listrik, hahahaha. . Padahal komputer digital
pertama sebenarnya adalah ABC (Atanasoff-Berry Computer). Namun
ketenarannya pudar setelah “diserobot” ENIAC. Ko bisa yaa?
<= Erniac
<= Eniac 2
Sejarah Perkembangan Komputer
Di
era teknologi informasi dan komunikasi yang pesat sekarang, komputer termasuk
salah satu peranti “wajib” yang nggak bisa diabaikan. Kini peranti pada
dasarnya hanya untuk membantu proses berhitung (to compute) ini telah sangat
ampuh dan multiguna. Merampungkan pekerjaan kantor, menikmati musik dan film,
hingga nge-game dapat dilakukan menggunakan alat ini. Begitu pula menjelajah
internet dan bertukar data antar pengguna yang terpisah jarak ribuan kilometer.
Canggih nggak tuh. .
Vincent Atanasoff, lahir pada 4 Oktober 1903 di Hamilton, New York. Ia dibesarkan
di Brewster, Florida. Semasa kecil beliau telah menunjukkan ketertarikannya
pada matematika. Anak seorang insinyur listrik ini pun nggak mengalami banyak
hambatan saat meneguk ilmu di bangku sekolah. Bahkan pendidikan menengahnya
(setara SMA) diselesaikannya dalam waktu dua tahun saja. Selepas itu beliau
melenggang ke University of Florida untuk menekuni bidang kelistrikan. Mungkin
kekaguman pada sang ayah melandasi pilihannya ini. Di usia 22, dia lulus dengan
menggondol gelarBachelor of Science. Tak main-main, nilainya pun
sempurna, A untuk semua bidang studi.
<= Penemu Computer
Lalu,beliau
melanjutkan studi tingkat master di Iowa State College. Di sanabeliau menekuni
bidang matematika. Tak perlu waktu panjang, beliau merampungkan studinya hanya
dalam waktu satu tahun. Gelar master pun ia sabet di usianya yang ke-23 pada
1926.Seakan tak puas, beliau melanjutkan studinya lagi untuk mencapai tingkat Doktor.
Kali ini fisika menjadi pilihannya. Selama empat tahun beliau berjuang meneliti
seluk beluk helium. Akhirnya pada 1930, dengan mengusung tesis berjudul “The
Dielectric Constant of Helium” studi formalnya pun rampung. Gelar Ph.D. bidang
fisika teori ia peroleh di usia 27 dari University of Wisconsin.
Saat menempuh studi Doktornya,
beliau sering kali merasa buntu ketika harus menghitung menggunakan kalkulator
mekanik. Meski termasuk mesin hitung tercanggih di era itu, beliau merasa bahwa
harus ada solusi lain untuk menggantikan kalkulator tersebut.
Pada 1936, beliau
berhasil membuat kalkulator analog. Alat ini dibuatnya
setelah mempelajari cara kerja kalkulator mekanik Monroe dan mengkanibalnya
serta menggabungkannya dengan tabung IBM. Alat hitung analog ini dapat bekerja
baik. Meski demikian, hal itu tak memuaskannya.
Keterbatasan sistem
mekanik dan analog membuat Atanasoff berpikir untuk menggunakan pendekatan
digital. Namun, ide ini ternyata tak mudah dilaksanakan. Setelah hampir satu
tahun mencoba mengimplementasikan gagasannya, Atanasoff merasa menemukan jalan
buntu. Puncaknya terjadi saat musim dingin pada 1937.
Setelah penat berkutat
di laboratorium, Atanasoff bermaksud mendinginkan otaknya agar tak “meledak”
hanya gara-gara buntu pikiran. Ia pun segera mengambil mobilnya dan menyusuri
jalan sambil menyegarkan diri. Namun tak dinyana, saat berkendara itu ternyata
otaknya terus bekerja dan tak bisa berhenti memikirkan masalah yang sedang
dikerjakannya. Hingga tak terasa telah lebih dari 300 km panjang jalan yang
ditelusurinya.
Akhirnya Atanasoff
memutuskan untuk berhenti di sebuah kedai. Di saat sedang rileks itulah Atanasoff
menerima “pencerahan”. Berbagai ide segar datang silih berganti menari-nari di
otaknya. Salah satunya adalah matematika binari dan logika Boolean. Solusi itu
dianggapnya cocok untuk komputer digital yang sedang dirancangnya.
“Oleh-oleh” berharga
buah dari perjalanan ke Rock Island itu pun segera dimatangkannya. Pada
September 1939, Atanasoff mendapat suntikan dana sebesar 650 dolar AS. Selain
itu, ia pun mendapat bantuan tenaga dan pikiran dari Clifford Berry, salah satu
mahasiswanya yang sama-sama gandrung akan solusi digital.
Atanasoff dan Berry
segera mewujudkan komputer impian mereka pada November 1939. Prototipe yang
mereka buat ternyata dapat bekerja. Atanasoff menamakan mesin hitung digitalnya
itu dengan ABC. Kependekan dari Atanasoff-Berry Computer.
Komputer ABC
Lebih dari sekadar
dapat bekerja, ABC pun ternyata lebih unggul dari mesin hitung lain yang ada
saat itu. Ini dibuktikannya dengan mampu menyelesaikan 29 persamaan linear
secara bersamaan. Dibutuhkan waktu yang lebih singkat untuk mendapatkan
penyelesaiannya dari ABC dibanding mesin hitung lain.
Komputer ABC 2
Atanasoff dan Berry
segera mewujudkan komputer impian mereka pada November 1939. Prototipe yang
mereka buat ternyata dapat bekerja. Atanasoff menamakan mesin hitung digitalnya
itu dengan ABC. Kependekan dari Atanasoff-Berry Computer.
Lebih dari sekadar
dapat bekerja, ABC pun ternyata lebih unggul dari mesin hitung lain yang ada
saat itu. Ini dibuktikannya dengan mampu menyelesaikan 29 persamaan linear
secara bersamaan. Dibutuhkan waktu yang lebih singkat untuk mendapatkan
penyelesaiannya dari ABC dibanding mesin hitung lain.
Namun, bila
dibandingkan komputer modern saat ini, ABC sangatlah “primitif”. Ia tak
dilengkapi dengan CPU (central processing unit). ABC hanya menggunakan tabung
hampa (vacuum tube) untuk mempercepat proses kalkulasi. Salah satu hal dari ABC
yang tetap diterapkan pada komputer modern adalah pemisahan memori dari bagian
komputasi. Ini seperti halnya memori DRAM sekarang.
Pada Desember 1940,
dalam sebuah pertemuan ilmiah di Philadelphia, Atanasoff berkenalan dengan John
Mauchly. Mauchly termasuk salah seorang pembicara yang tampil untuk
mendemonstrasikan kalkulator
analog penganalisis data cuaca. Pada perkenalannya itu Atanasoff menceritakan penemuan mesin ABC-nya pada Mauchly. Atanasoff pun mengundang Mauchly untuk mengunjunginya di Iowa.
analog penganalisis data cuaca. Pada perkenalannya itu Atanasoff menceritakan penemuan mesin ABC-nya pada Mauchly. Atanasoff pun mengundang Mauchly untuk mengunjunginya di Iowa.
Mauchly Portrait
Selesai pertemuan,
Atanasoff bersama Berry mampir di Washington untuk mengunjungi kantor paten.
Mereka mencoba meyakinkan kantor paten bahwa konsep yang diterapkan pada ABC
benar-benar yang pertama. Ternyata benar! Meski demikian, keduanya tak segera
mematenkan ABC
Meski ABC telah
terbukti menjadi solusi alternatif untuk menggantikan kalkulator, namun
Atanasoff tak pernah sempat menyempurnakannya. Panggilan negara yang
membutuhkan tenaganya saat Perang Dunia mengharuskannya meninggalkan Iowa.
Mesin ABC yang berbobot ratusan kilogram tak mungkin digotong ke tempat kerjanya
yang baru di Washington. Pengurusan paten ABC pun dipercayakannya kepada
pegawai administrasi di kampus Iowa. Namun, tampaknya hal ini tak pernah
dilaksanakan oleh sang pegawai.
Di sisi lain, Mauchly
semakin sering mengunjungi Atanasoff. Kunjungan itu dimulai pada 1941 dan
Mauchly mendapat kesempatan melihat ABC. Ia pun mendapat banyak ide dari
Atanasoff. Sebagai sesama peneliti, Atanasoff tentu senang mendiskusikan
berbagai hal kepada Mauchly. Ia pun tak pernah ragu mengungkap berbagai konsep
brilian yang dimilikinya. Namun, selama kunjungannya itu Mauchly tak pernah
menyebutkan kalau ia sedang mengerjakan suatu projek komputer untuk dirinya
sendiri.
Belakangan Mauchly
berhasil membuat ENIAC. Sebuah komputer raksasa untuk Angkatan Darat AS. Atas
karyanya ini, Mauchly tak pernah menyebut Atanasoff sebagai sumber
inspirasinya. Begitu pun kenyataan bahwa Mauchly menyerap banyak ilmu dari
Atanasoff. Pada akhirnya masyarakat menjadi lebih mengenal ENIAC sebagai
komputer digital pertama, bukannya ABC.
Namun, rupanya
kebenaran tak pernah bisa disembunyikan. Kepeloporan Atanasoff pada solusi
digital terungkap saat terjadi sengketa hak paten ENIAC antara Honeywell Inc.
dan Sperry Rand yang membeli hak paten atas ENIAC dari Mauchly pada 1951.
Pertempuran keduanya di pengadilan baru tuntas pada 19 Oktober 1973 saat hakim
menyatakan bahwa paten atas ENIAC adalah tidak benar dan Mauchly (bersama J.
Presper Eckert) bukanlah pioner komputer digital elektronik. Selain itu, hakim
juga menyatakan bahwa Mauchly bukanlah pemilik ide yang asli, tetapi
mendapatkannya dari Dr John Vincent Atanasoff.
Meski keputusan itu
secara tidak langsung ikut memberi “kemenangan” pada Atanasoff, namun kebanyakan orang masih
menganggap ENIAC sebagai komputer digital pertama. Mungkin ini disebabkan
karena persengketaan itu kalah pamor dibandingkan kasus Watergate yang
melibatkan Presiden Nixon. ABC tetap tak banyak dikenal hingga Atanasoff tutup
usia pada 15 Juni 1995.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar